Rotan Sintetis – Rotan ialah salah satu tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang berfaedah bagi sektor pertumbuhan ekonomi. Tumbuhan dari keluarga Palmae ini menjadi komoditas utama hutan-hutan di Indonesia, utamanya Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua.
Rotan menjadi bahan material utama piranti rumah tangga yang mempunyai segmen peminat tersendiri. Contoh hasil kerajinannya antara lain meja, dingklik, vas bunga, tas, dan lainnya. Bahkan sekitar 85% keperluan rotan alami dunia dipasok oleh hutan Indonesia dan sisinya dipenuhi oleh negara tropis lain, ialah Filipina, Vietnam dan sebagainya.
Selain mempunyai nilai irit tinggi, rotan juga berfaedah bagi ekologi hutan. Secara sosio-kultural penggunaan rotan pun dekat kaitannya dengan kehidupan suku-suku pedalaman di hutan Indonesia. Contohnya yakni budidaya rotan yang sudah dilakukan masyarakat Dayak secara turun-temurun semenjak ratusan tahun yang lalu.
Akan namun, penggunaan bahan baku rotan alami kini makin tergeser oleh rotan sintetis. Selain keduanya mempunyai perbedaan harga, banyak industri dan pengrajin yang menilai rotan sintetis lebih unggul dari segi ketersediaan dan keawetannya.
Mengenal Rotan Sintetis
Rotan sintetis yakni produk pengganti rotan alami yang yang dibuat dari bahan baku plastik atau bahan sintetik, seperti High Density Polythylene (HDPE) atau Oolyvynil Chloride (PVC). Bahan-bahan tersebut diolah sedemikian rupa melalui proses pabrikasi sehingga menghasilkan helaian rotan produksi.
Dari proses tersebut akan dihasilkan berbagai jenis rotan sintetik, seperti polystrap yaitu berupa lebar dan pipih, polycore dengan bentuk agak lingkaran, serta polypeel yang bentuknya setengah bulat. Dibanding dengan rotan dari alam, rotan berbahan sintetik lebih digemari pengrajin alasannya adalah keleluasaannya untuk dianyam menjadi aneka macam bentuk.
Alasan Penggunaan Rotan Buatan
Latar belakang buatan rotan sintetik disebabkan oleh ketenaran rotan alami di penduduk . Rotan menjadi materi baku yang terus diburu oleh pengrajin untuk dibentuk menjadi banyak sekali produk meubel yang diminati oleh konsumen. Kesan glamor dan klasik merupakan kelebihan rotan dibanding kayu.
Permintaan produk-produk berbahan rotan yang terus meningkat pastinya menawarkan kesempatan bagi usahawan kerajinan rotan. Akan namun di satu sisi, muncul kegundahan tentang ketersediaan rotan di hutan alam. Hal ini dikarenakan yaitu perkembangan flora rotan yang relatif usang.
Untuk mencukupi ajakan pasar dan tetap melestarikan rotan hutan semoga terhindar dari kepunahan, maka dibuatlah alternatif bahan lain yang lebih efektif dan efisien. Pemanfaat plastik untuk membuat rotan tiruan ini lalu dikenal dengan sebutan rotan sintetis.
Perbedaan Rotan Alami dan Sintetik
Jenis rotan alami atau sintetis masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Sebagai komoditas yang menjadi solusi ketersediaan materi baku, pastinya rotan berbahan sintetis lebih mempunyai nilai hemat dibanding rotan hutan yang lebih terkenal menjadi material anyaman.
a. Kelebihan
Berikut ini yakni fakta perihal keunggulan rotan sintetis dibanding rotan alami, antara lain:
- Ramah Lingkungan – Rotan sintetik diciptakan untuk mengatasi penebangan rotan alami secara besar-besaran akibat undangan yang terus melonjak. Oleh alasannya itu, adanya rotan berbahan plastik menjadi solusi untuk mempertahankan kelestarian flora rotan di alam.
- Aneka Warna – Rotan orisinil biasanya cuma menghasilkan warna-warna alami atau natural, berlainan dengan rotan produksi yang memberikan variasi warna yang lebih banyak. Karena terbuat dari materi sintetis maka pewarnaannya lebih bermacam-macam sehingga lebih menarik minat konsumen rotan.
- Lebih Lentur & Ringan – Kelenturan dan bobotringan ialah kelebihan rotan sintetik yang menguntungkan pengrajin dan penggunanya. Bagi pengrajin di Bali, Jogja, dan Jepara, jenis rotan ini lebih gampang untuk dianyam dan dibentuk. Sedangkan bagi pengguna akan diuntungkan alasannya bobotnya yang ringan dan gampang dipindahkan.
- Anti Rayap – Rayap yakni hama utama produk-produk furniture, tak terkecuali rotan dan kayu. Penggunaan rotan buatan memberika manfaat keawetan yang lebih lama dibandingkan rotan alami alasannya adalah rayap tidak akan menyerang produk berbahan plastik.
- Tahan Cuaca Ekstrem – Selain rayap, keadaan lembab juga menjadi aspek perusak produk berbahan rotan alam. Namun dengan adanya rotan sintetis maka kita produk-produk anyaman tersebut akan lebih kekal dan tahan, contohnya kepada guyuran hujan dan paparan sinar matahari.
- Perawatan Praktis – Dalam bertahun-tahun biasanya pewarnaan produk rotan hutan akan memudar, sehingga supaya tampakbaik mesti dikerjakan pewarnaan ulang. Hal ini berbeda dengan barang-barang dari rotan bikinan yang perawatannya lebih mudah. Kita cukup mengelapnya dengan lap lembap, maka perabot anyaman rotan langsung terlihat higienis.
- Harga Lebih Murah – Rotan sintetik ialah produk pabrikasi yang dibuat secra massal sehingga ketersediaannya senantiasa ada. Kemudahan material tersebut menciptakan ongkos produksi menjadi lebih rendah dibanding rotan asli dan memberikan keuntungkan harga yang lebih terjangkau.
b. Kekurangan
Meski memiliki sederet keunggulan dibanding rotan alam, rotan berbahan sintetis juga mempunyai kekurangan, yaitu:
- Mengandung Racun – Racun pada rotan produksi tidak bersifat tetap, zat ini cuma muncul saat bahan ini terbakar. Plastik sebagai materi dasar rotan sintetik ialah material kimia yang jika terkena api akan menghasilkan upa dan kandungan zat kimia yang tidak baik untuk kesehatan. Oleh alasannya adalah itu diusulkan untuk menentukan rotan sintetis berbahan HDPE dibanding PVC.
- Kekuatan Menurun – Dibanding dengan rotan asli, kekuatan rotan sintetik lebih rendah sejalan dengan bobot ringan yang dimilikinya. Produk berbahan rotan produksi tidak terlalu besar lengan berkuasa menopang beban, sehingga tidak terlalu cocok menjadi dingklik dan meja. Untuk menutupi kekurangan tersebut, umumnya perngrajin mengkombinasikan rotan sintetik dengan kerangan kayu, besi, atau alumunium.
Produk Kerajinan Rotan Sintetis
Dari berbagai kekurangan dan kelebihannya, anyaman rotan sintetik faktanya lebih terkenal dan meraih seluruh kalangan dibanding rotan asli. Harga yang murah, tahan cuaca, dan antirayap yakni beberapa hal yang diperhitungkan sebelum berbelanja produk anyaman berbahan plastik.
Tidak jauh berlainan dengan produk hasil kerajinan rotan alami, dengan bahan baku sintetis juga tercipta banyak sekali barang-barang mempesona, mirip tas, dompet, keranjang dan sebagainya. Selain itu bermacam perabot juga dapat dihasilkan antara lain kursi, meja dan tempat tidur dengan variasi rangka kuat.
Produk luar ruangan berbahan rotan sintetis salah satunya yaitu daybed outdoor yang diposisikan di halaman rumah atau pinggir kolam renang untuk daerah berpangku tangan.
Penggunaan rotan berbahan sintetik tidak kalah kualitasnya dengan rotan asli. Penggunaan material yang mampu di daur ulang ini juga mendukung upaya pencegahan pemanasan global balasan penebangan pohon secara liar.