Info Populer 2022

Flora Paku – Taksonomi, Morfologi, Jenis, Habitat & Reproduksi

Flora Paku – Taksonomi, Morfologi, Jenis, Habitat & Reproduksi
Flora Paku – Taksonomi, Morfologi, Jenis, Habitat & Reproduksi

Tumbuhan paku merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh hampir di seluruh cuilan dunia. Umumnya golongan tumbuhan ini hidup di lingkungan lembab. Akan tetapi flora paku juga mempunyai kemampuan mengikuti keadaan dan bertahan hidup di lingkungan lain.





Salah satu ciri dari flora paku adalah spora yang dihasilkan serta struktur tubuhnya. Tanaman paku-pakuan dibagi menjadi berbagai jenis menurut pada jumlah kelas yang dibawahi oleh divisi Pteridophyta. Oleh penduduk umumnya flora paku sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan.






Mengenal Tumbuhan Paku





Tumbuhan paku adalah golongan tumbuhan dengan kormus berspora, sehingga bab akar, batang, dan daun sejati mampu dibedakan secara jelas meski bentuknya tidak mirip flora pada umumnya. Secara lazim kalangan kingdom Plantae ini juga biasa disebut dengan istilah Pteridophyta.





Pteridophyta ialah Bahasa Yunani yang diadopsi dari kata ‘pteron’ yang mempunyai arti sayap atau bulu serta kata ‘phyta’ yang bermakna tanaman. Gabungan antara kedua kata tersebut lalu menghasilkan pemahaman sederhana bahwa Pteridophyta atau paku-pakuan adalah tanaman yang memiliki sayap atau bulu.





tumbuhan paku




Hal itu sesuai dengan morfologi flora paku yang memiliki bulu-bulu tipis pada bab puncaknya serta spora yang mudah terbang terbawa angin. Selain itu susunan daun pada tumbuhan ini juga menghasilkan bentuk yang mirip sayap. Karakteristik inilah yang kemudian menciptakan flora paku disebut selaku tanaman bersayap.





Tidak cuma itu, tanaman paku juga biasa disebut sebagai Tracheophyta atau flora berpembuluh. Dikatakan demikian sebab tanaman ini mempunyai pembuluh pengangkut. Namun pembuluh pengangkut yang ada pada tanaman ini merupakan jenis yang paling sederhana di antara tanaman lainnya.





Taksonomi





Berdasarkan ciri morfologi yang dimilikinya, tanaman paku sudah memiliki perbedaan terperinci antara akar, daun, dan batang. Akan tetapi tanaman ini belum mempunyai kemampuan untuk menghasilkan biji, sehingga sistem reproduksi atau cara perkembangbiakannya sangat bergantung pada spora.





KingdomPlantae
DivisiTracheophyta
Sub-DivisiPolypodiophytina
KelasPsilotiinae, Lycopodiinae, Equisetiinae, dan Filiciinae




Tumbuhan paku-pakuan merujuk pada salah satu divisi yang ada dalam metode pembagian terstruktur mengenai tanaman. Divisi tersebut kemudian membawahi beberapa kelas hingga spesies. Jumlah kelas yang masuk dalam divisi Tracheophyta yaitu empat kelas yang sekaligus menjadi jenis-jenisnya.





Berkaitan dengan keadaan fisik tanaman paku yang belum benar-benar mampu digolongkan selaku flora tepat, maka sebagian andal taksonomi ada yang membagi tanaman ini menjadi dua kalangan utama, yakni Cryptogamae dan Phanerogamae. Cryptogamae atau flora spora inilah yang membawahi tumbuhan paku atau Pteridophyta.





Morfologi





Tumbuhan paku dan lumut ialah salah satu dari sekian tumbuhan paling tua di dunia. Untuk lumut juga disebut selaku organisme perintis. Tanaman paku cuma terdiri dari tiga bagian, yakni akar, batang, dan juga daun.





1. Akar





Paku-pakuan mempunyai jenis akar serabut yang dilengkapi dengan kaliptra di bab ujungnya. Jaringan akar tumbuhan paku terdiri atas epidermis, korteks, serta silinder pusat. Pada bab ini juga terdapat berkas pengangkut xylem dan floem. Fungsi akar pada tumbuhan paku yaitu sebagai alat penopang supaya dapat tumbuh tegak.





2. Batang





Batang flora paku memiliki struktur yang serupa dengan akarnya, yakni terdiri dari lapisan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Para peneliti menganggap akar dan batang tumbuhan ini selaku satu bagian yang sama dimana separuh batang tanaman paku hidup di dalam tanah.





Tinggi batang tanaman paku sungguh bervariasi, mulai yang paling pendek setinggi 2 cm dan paling tinggi mampu meraih 5 meter. Ketinggian batang tersebut dipengaruhi oleh lingkungan hidup atau habitatnya. Jenis yang hidup di air lazimnya lebih pendek, sedang jenis yang hidup di darat condong berukuran besar dan tinggi.





Salah satu jenis tanaman paku yang hidup di darat dan mampu meraih ketinggian 5 meter yaitu Sphaeropteris atau paku tiang. Adapun bentuk fisik tumbuhan paku juga bermacam-macam, mulai dari berupa lembaran, seperti pohon dan perdu, hingga ibarat bentuk tanduk rusa.





3. Daun





Daun paku yakni bagian paling atas dari tanaman ini. Daunnya terdiri atas lapisan epidermis, pembuluh pengangkut berupa xylem dan floem, serta mesofil. Ukuran daun tanaman paku mampu dibagi menjadi dua jenis, yaitu daun makrofil yang berukuran besar dan daun mikrofil yang berukuran kecil.





Daun makrofil memiliki ukuran besar dan mempunyai tangkai, sistem pertulangan daun, bunga karang, jaringan tiang, dan terdapat stomata pada berkas mesofilnya. Sedangkan daun mikrofil berukuran lebih kecil dan belum memiliki tangkai dan pertulangan, serta berbentuk seperti sisik atau rambut.





Jenis daun tanaman paku juga mampu dibagi menjadi dua menurut spora yang dihasilkan. Jenis pertama yaitu tanaman paku yang bisa menghasilkan spora atau disebut sporofil. Kemudian jenis kedua yaitu daun yang tidak menghasilkan spora atau disebut sebagai tropofil.





Selain sporofil, daun yang menciptakan spora juga disebut daun fertil alasannya spora yang dihasilkan nantinya akan bermanfaat untuk peroses reproduksi. Sementara daun yang tidak menghasilkan tropofil juga diketahui sebagai daun steril alasannya daun ini mempunyai peran penting dalam proses fotosintesis yang nantinya membentuk glukosa.





Habitat dan Sebaran





Habitat tumbuhan paku adalah lingkungan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi. Wilayah dengan keadaan lingkungan mirip itu banyak ditemukan di hutan dataran rendah, lereng gunung, serta tepi pantai pada ketinggian kurang lebih 350 meter di atas permukaan bahari.





Tumbuhan yang juga disebut Pteridophyta ini umumnya hidup secara sporofit, tetapi juga ada yang hidup secara epifit atau melekat pada bagian badan flora lain. Selain itu, meski menyukai lingkungan lembab tetapi pada umumnya tumbuhan paku bersifat terestrial atau bisa hidup di darat selama lingkungannya memadai.





suplir




Bahkan ada beberapa spesies yang hidup di permukaan batu dan melekat di kulit batang pohon yang tidak begitu lembab. Tidak cuma itu, flora fotoautotrof ini juga ada yang memiliki kesanggupan hidup terapung di permukaan air seperti spesies Marsilea crenata dan Azolla pinnata.





Menariknya, beberapa spesies paku juga sanggup bertahan hidup di lingkungan ekstrem dengan keadaan cuaca panas dan kering mirip di daerah gurun pasir. Kemampuan ini bergantung pada tingkat ketahanan gametofit alami yang dimiliki oleh tumbuhan paku itu sendiri.





Persebaran flora paku sangatlah luas dan hampir mampu dijumpai di seluruh bagian dunia, kecuali kawasan yang memiliki salju baka dan juga di bahari lepas. Makara meski dikenal selaku flora sub-tropik dan tropik, pada dasarnya flora paku mempunyai kesanggupan penyesuaian yang sangat baik sehingga dapat hidup di berbagai kondisi.





Reproduksi Tumbuhan Paku





Proses reproduksi tumbuhan paku dapat dilaksanakan secara seksual dan aseksual. Cara perkembangbiakan ini disebut selaku daur yang terjadi secara berselang-seling.





Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua jenis reproduksi pada flora paku, yaitu:





1. Generasi Seksual (Generatif)





Proses reproduksi secara seksual juga disebut sebagai reproduksi generatif. Reproduksi ini terjadi melalui pembentukan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina oleh gametogonium atau alat kelamin yang dimiliki oleh tanaman paku. Gametogonium tersebut terdiri atas gametogonium jantan dan gametogonium betina.





Gametogonium jantan juga disebut anteredium yang akan menciptakan spermatozoid, sedangkan gametogonium betina menghasilkan sel telur atau ovum. Generasi seksual yang dialami oleh flora paku ini sama seperti yang terjadi pada lumut yang dikenal dengan pergiliran keturunan atau metagenesis.





2. Generasi Aseksual (Vegetatif)





Paku-pakuan juga mengalami fase reproduksi yang disebut generasi aseksual atau vegetatif. Pada proses perkembangbiakan ini, stolon akan menciptakan tunas atau gemma. Gemma ialah anak dari tulang daun atau bisa juga dari kaku daun flora paku yang mengandung spora.





Jenis Tumbuhan Paku





Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, tanaman paku yang berada dalam divisi Tracheophyta dapat dibagi menjadi empat jenis berdasarkan kelasnya. Keempat kelas tersebut mencakup Psilophytinae, Lycopodiinae, Equisetiinae, dan Filiciinae.





Berikut ini ialah pembahasan tentang keempat kelas tanaman paku tersebut, yaitu:





1. Psilophytinae (Paku Purba)





Tumbuhan paku yang masuk dalam kelas Psilophytinae juga umumdisebut sebagai paku purba. Kelas paku ini ialah jenis dalam kondisi hampir punah sebab hanya hidup pada zaman purba. Saat ini yang tersisa dari jenis ini cuma fosil, kecuali spesies Psilotum yang masih bertahan hingga kini.





Selain paku purba, jenis ini juga diketahui dengan istilah paku telanjang sebab kelas Psilophytinae berasal dari kata ‘psilos’ yang artinya telanjang. Istilah itu berhubungan dengan morfologinya yang memiliki daun berukuran kecil dan bahkan ada yang tidak memiliki daun sama sekali.





2. Lycopodiinae (Paku Kawat)





Tumbuhan paku dari kelas Lycopodiinae juga disebut sebagai paku kawat karena bentuk morfologi batangnya ibarat kawat. Morfologi daun flora paku jenis ini berskala kecil mirip sisik dan rambut. Daun tersebut tumbuh tidak beraturan namun menyerupai bentuk spiral.





Paku kawat juga memiliki sporangium yang keluar di bagian ketiak daun. Sporangium ini kemudian saling berkumpul sampai membentuk kerucut atau strobilus. Habitat hidup paku kawat biasanya adalah area darat dan populasinya masih bertahan sampai kini. Contoh flora paku dari kelas ini yaitu Selaginella dan Lycopodium.





3. Equisetiinae (Paku Ekor Kuda)





Paku ekor kuda ialah istilah umum untuk menyebut jenis flora paku dari kelas Equisetiinae. Nama ini diadaptasi dengan arti kata Equisetiinae yang berasal dari adonan kata ‘equus’ yang mempunyai arti kuda dan juga kata ‘seta’ yang artinya tangkai atau bisa juga ekor.





Morfologi tanaman paku ekor kuda adalah mempunyai daun tunggal yang berskala kecil dengan susunan spiral. Daun tersebut berupa menyerupai sisik yang transparan. Bagian batangnya memiliki rongga dan ruas dengan warna hijau. Sementara sporangium-nya berada di dalam stobilus.





Sporangium tersebut terusun seperti bentuk ekor kuda. Spora yang dimiliki tanaman paku ini memiliki empat buah elater. Salah satu misalnya yaitu flora dari kelas Equisetiinae adalah Equisetum.





4. Filiciinae (Paku Sejati)





Tumbuhan dari kelas Filiciinae disebut sebagai paku sejati. Istilah Filiciinae berasal dari akar kata ‘filix’ yang mempunyai arti flora paku sejati. Jenis paku ini memiliki kesanggupan hidup baik di darat maupun di air dengan daun berukuran besar dan menyirip.





Daun muda paku kelas Filiciinae umumnya menggulung dan sorusnya berada di bagian bawah permukaan daun. Paku sejati yang hidup di daratan memiliki sporangium yang berada di dalam sorus. Sementara paku sejati yang hidup di air sporangium-nya terbentuk di dalam sporakarpium. Contoh dari kelas ini yaitu Dryopteris dan Nephorelis.





Paku sejati atau kelas Filiciinae mampu dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan tempat hidupnya. Ketiga jenis tersebut adalah yang hidup di lereng pegunungan dan tanah, perairan, dan juga yang hidup dengan cara melekat di batang tumbuhan lain atau epifit.






  • Paku sejati yang hidup di lereng pegunungan dan tanah contohnya ialah paku tiang (Alsophilla glauca), pakis (Nephrolepis sp.), dan juga suplir (Adiantum cunetum).




  • Paku sejati yang hidup di kawasan perairan contohnya ialah semanggi (Marsilea crenata) dan paku air (Azolla pinnata).




  • Paku sejati yang hidup dengan cara epifit atau melekat di batang tumbuhan maritim misalnya yakni paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan paku sarang burung (Asplenium nidus).





Manfaat Tumbuhan Paku





Keberadaan flora paku sangatlah bersahabat dengan kehidupan manusia. Oleh alasannya adalah itu kalangan Pteridophyta ini memiliki tugas yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja pemanfaatan flora paku masih tergolong sedikit alasannya kurangnya pengetahuan insan.





semanggi




Berikut ini merupakan beberapa pemanfaatan flora paku, antara lain:





1. Sayuran





Salah satu faedah tanaman paku yang paling umum adalah dijadikan selaku bahan pangan insan atau sayuran. Pemanfaatan ini sudah dimengerti secara luas utamanya oleh penduduk yang tinggal di daerah pedesaan. Beberapa jenis tumbuhan paku yang dapat dikonsumsi ialah paku garuda (Pteridium aquilinum) dan semanggi (Marsilea crenata).





2. Tanaman Hias





Tumbuhan paku juga sering dimanfaatkan sebagai flora hias. Hal ini dikarenakan paku memiliki ciri fisik yang unik dan mempesona. Beberapa spesies tanaman paku yang cocok selaku tumbuhan hias ialah suplir (Adiantum cuneatum), paku simbar menjangan (Platycerium biforme), dan paku sarang burung (Asplenium nidus).





3. Bahan Obat





Manfaat berikutnya dari flora paku yaitu selaku bahan obat diuretik, karena tanaman ini mengandung zat yang dipercaya mampu membantu penutupan luka terbuka akhir tabrakan benda tajam. Salah satu jenis tumbuhan paku yang berkhasiat obat yakni paku kuda (Equisetum).





4. Pupuk Hijau





Tumbuhan paku juga mampu dimanfaatkan untuk pupuk hijau. Jenis yang tepat untuk faedah ini ialah paku Azolla pinnata. Sebab spesies ini mampu membentuk simbiosis mutualisme dengan bakteri Anabaena azolle yang bisa mengikat gas nitrogen (N2) bebas yang ada di alam.





5. Membantu Pembentukan Batubara





Pteridophyta atau flora paku juga diyakini bermanfaat sebagai salah satu materi baku penghasil kerikil bara. Jenis tanaman paku yang mempunyai manfaat seperti ini yakni tumbuhan paku purba yang sudah mati sejak ribuan tahun lalu.





6. Gulma Pertanian





Beberapa jenis flora paku mampu dimanfaatkan untuk gulma pertanian. Jenis ini ialah paku kayambang (Salvinia natans) yang ialah tumbuhan pengganggu tumbuhan padi.


Advertisement

Iklan Sidebar