Pohon bidara yakni jenis flora berkayu kecil yang diandalkan mampu menghalau makhluk halus. Tanaman ini memiliki ciri berkembang rimbun menyerupai bentuk payung. Bentuk morfologi tersebut ialah penyesuaikan diri tanaman dengan habitat hidupnya pada lingkungan kering.
Nama pohon bidara mulai terkenal di penduduk sehabis dikenal sebagai flora yang dipercaya dapat menghalau dampak jin terhadap manusia. Selain faedah mistis tersebut, ada banyak sekali khasiat lain dari bagian-bab tumbuhan bidara. Oleh sebab itu, tumbuhan ini mulai banyak ditanam dan dipelihara oleh masyarakat.
Taksonomi
Pohon bidara termasuk kelompok tumbuhan berkayu meski ukuran kayu batangnya relatif kecil, sehingga nampak seperti kalangan perdu. Secara global tanaman ini diketahui dengan sebutan Chinese Apple, Indian Plum, dan Jujube. Penamaan tersebut menurut habitat pohon bidara yang berasal dari tempat Asia.
Indonesia menjadi daerah yang cocok untuk kemajuan bidara juga mengenal pohon bidara dengan istilah lain. Misalnya penduduk Jawa dan Sunda menyebutnya selaku widara, di Bali diketahui dengan nama bekul, dan oleh penduduk Sumba disebut kalangga.
Berikut ini adalah taksonomi atau klasifikasi ilmiah tanaman bidara, adalah:
Kingdom | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Ordo | Rosales |
Famili | Rhamnaceae |
Genus | Ziziphus |
Spesies | Ziziphus mauritiana |
Morfologi Bidara
Berdasarkan ciri fisik yang dimilikinya, pohon bidara mampu dikelompokkan ke dalam flora perdu atau semak. Hal ini mampu dilihat dari kesatuan daun dan bunganya yang membentuk tajuk mirip payung rindang.
Morfologi tumbuhan ini mampu dibagi menjadi empat bagian utama, adalah batang, daun, bunga, dan juga buah selaku berikut:
1. Batang
Sebagai tumbuhan perdu batang pohon bidara berskala kecil namun berkayu. Batang ini tumbuh tegak dan mampu tumbuh mencapai ketinggian 15 meter dengan diameter batang optimal 40 cm. Batangnya ditutupi kulit berwana antara bubuk-bubuk gelap hingga hitam dengan tekstur pecah-pecah secara tidak beraturan.
Batang bidara juga beruas dan mempunyai duri kemerahan yang cukup tajam pada setiap ruasnya. Percabangannya tumbuh secara menyebar ke berbagai bab batang dan menjuntai ke bawah. Sedangkan ranting-rantingnya juga tumbuh tidak beraturan dan mempunyai bulu-bulu halus.
2. Daun
Daun bidara mempunyai bentuk oval atau bundar telur dengan warna hijau tua yang mengkilap di bab permukaannya. Tepi daun tumpul dan pada bab bawahnya berwarna agak putih sampai cokelat dengan bulu halus. Ukuran daun bidara panjangnya antara 2 sampai 9 cm dan lebarnya 1,5 sampai 5 cm.
Jumlah tulang daun pada pohon bidara ialah tiga. Perulangan daun dimulai dari pangkal daun ke ujung daun. Daun bidara ialah jenis daun tunggal yang berkembang secara berselang-seling. Titik tumbuh daun pohon bidara terletak pada tangkai pendek yang berskala antara 8 hingga 15 cm.
Sebagai flora yang maksimal hidup di kawasan kering dengan curah hujan kriteria, pohon bidara memiliki cara untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Satu diantaranya yaitu dengan menggugurkan daun ketika masuk demam isu kemarau atau cuaca panas.
3. Bunga
Bunga bidara berwarna putih sampai kekuningan dengan bentuk mirip bintang. Kelompok bunga ini termasuk bunga tunggal yang berkembang di bab ketiak daun dengan jumlah dua atau tiga kuntum. Ukuran diameter bunga bidara sungguh kecil, yaitu sekitar dua sampai tiga mm dan memiliki aroma yang harum.
Jumlah kelopak bunga pada setiap kuntum yakni lima helai dan tergolong sebagai bunga dengan sifat Protandrous. Sifat ini menunjukkan bahwa benang sari terlebih dahulu memasuki tahap kematangan daripada putiknya. Maka dari itu proses penyerbukan pohon bidara sangat bergantung pada santunan serangga.
4. Buah
Pohon bidara menghasilkan buah yang bentuknya mirip tomat. Pada dikala masih muda buah ini berwarna hijau muda dan akan bermetamorfosis oranye sampai merah ketika sudah masak. Rasa daging buah pohon bidara cukup anggun dengan warna daging buah putih dan mengandung banyak air.
Buah bidara yang telah masak justru tidak akan terlalu cantik sebab tekstur daging buahnya akan lebih bertepung. Begitu pula bila buah sudah terlalu masak, maka dagingnya akan berkembang menjadi agak kekuningan, kenyal namun lembut, dan mengeluarkan aroma khas yang menyengat.
Ukuran buah bidara rata-rata panjangnya 6 cm dan lebar 4 cm. Namun ukuran ini berlaku untuk buah dari pohon bidara yang lewat proses budidaya. Sedangkan buah bidara dari pohon yang tumbuh secara liar umumnya berukuran lebih kecil. Akan namun tekstur kulit keduanya tetap halus dan mengkilat.
Habitat Pohon Bidara
Pohon bidara adalah jenis tumbuhan yang bisa beradaptasi pada aneka macam kondisi lingkungan. Akan namun tanaman ini lebih menggemari lingkungan kering dan panas. Terlebih jikalau didukung oleh curah hujan rata-rata antara 15 hingga 125 mm per tahun.
Sedangkan suhu maksimal untuk perkembangan pohon bidara terendah antara 7 hingga 13 derajat Celcius dan paling tinggi 37 hingga 38 derajat Celcius. Di India pohon bidara optimal tumbuh pada tanah lempung berpasir dengan rentang pH netral sampai basa serta menerima pasokan cahaya matahari langsung.
Sementara itu, di China pohon bidara membentuk habitat liar pada kawasan yang berada di ketinggian sekitar 1.650 meter di atas permukaan laut (dpl). Sedangkan habitat budidaya sedikit lebih rendah, adalah pada ketinggian 1000 meter dpl. Di Indonesia pohon bidara rata-rata tumbuh di tempat pada ketinggian 400 meter dpl.
Asal & Sebaran
Pohon bidara atau Chinese Apple atau Indian Plum yakni flora asli dari tempat Asia. Habitat asli tumbuhan ini berasal di Provinsi Yunnan, China, kemudian tersebar ke daerah Afganistan, dan Asia Tenggara, mirip Malaysia dan Indonesia, sampai kawasan Queensland dan Australia.
Tanaman yang daunnya sering dimanfaatkan ini juga mampu hidup subur di Indonesia pada lingkungan yang kering. Pohon bidara pada umumnya berkembang di sepanjang Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Madura, Nusa Tenggara, hingga Pulau Maluku. Sedangkan wilayah yang paling banyak didapatkan berkembang pohon bidara adalah Sumbawa.
Status Kelangkaan
Merujuk pada data dari International Union for Conservation of Nature, tumbuhan bidara dengan nama Latin Ziziphus mauritiana ketika ini berstatus Least Concern (LC). Status ini diberikan pada tahun 2018 setelah melalui observasi yang tidak memberikan indikasi selaku kelompok flora yang hampir atau terancam punah.
Meski keberadaannya tidak terlalu banyak di Indonesia, namun populasi pohon bidara di dunia cukup stabil. Kondisi ini pula yang mengakibatkan tumbuhan perdu ini masuk selaku kelompok tanaman berstatus Least Concern. Status ini terakhir kali diperbaharui pada tahun 2019.
Perkembangbiakan
Pohon bidara biasa dikembangbiakkan lewat biji ataupun penyambungan. Biji bidara terletak di dalam daging buahnya dan berskala variatif tergantung ukuran buah. Biji tersebut mesti direndam terlebih dahulu bila ingin disemaikan untuk menghasilkan kecambah.
Sedangkan untuk teknik penyambungan atau okulasi adalah proses perkembangbiakan vegetatif yang diterapkan pada batang bawah pohon bidara. Anakan yang tumbuh hasil dari penyambungan umumnya mempunyai duri yang lebih sedikit, tetapi jumlah biji di dalam buahnya lebih banyak.
Manfaat Bidara
Manfaat paling terkenal dari pohon bidara yaitu daunnya sebagai materi alami untuk mengusir gangguan jin dan setan. Akan namun tidak hanya itu, alasannya masih banyak khasiat yang dimiliki oleh flora ini.
Berikut ialah beberapa manfaat dari pohon bidara, antara lain:
1. Pengusir Gangguan Makhluk Gaib
Tidak siapa saja percaya bahwa daun bidara berkhasiat menghalau gangguan jin dan setan. Akan tetapi banyak pemuka agama yang merekomendasikan flora ini untuk mencegah sihir. Caranya sangat gampang, cukup siapkan beberapa lembar daun bidara kemudian masukkan ke dalam gelas berisi air dan bacakan ayat al-Qur’an lalu cuci ke tubuh.
2. Bahan Pewarna Alami
Pohon bidara mengandung senyawa tanin sebanyak 7 persen di bab akar dan kulit batangnya. Senyawa tersebut juga mampu ditemukan dalam jumlah yang lebih minim pada bab daunnya. Tanin adalah senyawa yang bisa memberi efek kehitaman kalau dilarutkan dalam air.
Oleh karena itu, salah satu pemanfaatan bidara khususnya bagian akar, kulit batang, dan daunnya yakni selaku pewarna alami. Bagian ini jikalau dicampur ke dalam larutan mampu menjadi pewarna hitam. Namun proses pengerjaan warna ini masih membutuhkan adonan zat yang lain agar lebih optimal.
3. Tanaman Pengendali Erosi
Sebagai pohon yang memiliki tata cara perakaran tunggang, pohon bidara sangat sesuai dijadikan flora pengendali pengikisan. Banyak masyarakat yang menanam tumbuhan ini di tepi sungai untuk menghalangi erosi dan menstabilkan keadaan tanah sebagai bentuk upaya reklamasi.
4. Bahan Olahan Makanan
Buah bidara memiliki rasa antara asam dan anggun. Oleh karena itu, buahnya cocok untuk dijadikan manisan meski juga mampu dimakan secara eksklusif. Negara yang sering mengolah buah bidara menjadi manisan ialah India. Selain itu, buah bidara dapat direbus untuk lalu disantap.
Sementara itu di kawasan Asia Tenggara buah ini disantap bareng garam saat masih muda dan setelah masak biasanya akan dikeringkan. Buah yang telah kering kemudian dimasak kembali menjadi serbuk biar lebih tahan lama. Di Indonesia daun bidara muda juga dijadikan sebagai adonan sayur.
5. Perawatan Wajah dan Kecantikan
Bagian pohon bidara yang dimanfaat untuk bidang kecantikan yakni daunnya. Diketahui kandungan yang terdapat di dalam daun bidara cukup efektif untuk mengobati dilema jerawat, menetralisir keriput, dan juga bulat hitamdi sekeliling mata, serta luka yang ada di kulit.
Cara penggunaan daun bidara untuk merawat muka pun gampang. Sediakan beberapa lembar daun bidara, lalu basuh hingga bersih dan tumbuk dengan air sampai menghasilkan tekstur kental. Selanjutnya gunakanlah tumbukan daun bidara tersebut sebagai masker dengan cara dioleskan ke tampang dan diamkan selama beberapa menit, kemudian bilas dengan air sesudah kering.
Cara Menanam Pohon Bidara
Tanaman yang diandalkan memiliki kesanggupan menghalangi sihir ini bisa kita tanam sendiri. Berikut ini yaitu tahapan menanam bidara yang mampu kita ikuti, ialah:
1. Pembenihan
Proses pembenihan terdiri dari 3 tahap, antara lain:
- Menyiapkan biji bidara yang telah dikupas cangkangnya. Selanjutnya rendam biji tersebut bersama bawang merah selaku zat untuk merangsang kemajuan di dalam air hangat selama 1 malam.
- Siapkan media pembenihan, seperti wadah, tisu dan plastik sungkup. Kemudian pasang tisu 2 samapi 3 lembar dan bashi tisu tersebut denagn cara menyemprotnya.
- Lakukan proses penyusunan biji bidara dan siram kembali dengan cara semportan air. Tutuplah hasil semaian dengan plastik sungkup dan tunggu selama 2 hari, dimana biji bidara telah mengeluarkan akar.
2. Pemindahan Tanaman
Kita perlu mempersiapkan media tanam berupa adonan tanah hmus, abus sekam padi dan pupuk sangkar. Masukkan adonan tersebut ke dalam polybag.
Pindahkan bibit bidara ke polybag secara hati-hati. Pastikan posisi akar menghadap bawah. Benamkan akar tersebut setidaknya 2 sampai 3 cm. Siramlah tumbuhan dengan sedikit air secara berkala . Sekitar 1 minggu kemudian maka daun-daun bidara muda akan mulai berkembang.
3. Merawat Pohon Bidara
Tanaman bidara umumnya akan berbuah saat menginjak tahun kedua. Kita bisa melakukan pemangaksan setelah abad panen. Waktu yang sempurna yakni sesudah pohon menghasilkan bunga dan pucuk baru. Pemangkasan ini bermaksud agar flora tetap tumbuh subur.
Pupuk juga bisa diberikan untuk merangsang perkembangan tanaman. Gunakanlah pupuk sangkar dan pupuk nitrogen sebagai pemanis pembentukan buah.