Budidaya ikan mas kerap dijadikan selaku ladang bisnis bagi sebagian orang. Bukan tanpa argumentasi, ikan ini menjadi salah satu komoditas yang banyak dicari di pasaran luas. Meskipun terdengar cukup mudah dan sederhana untuk dilaksanakan, tetapi budidayanya membutuhkan teknik yang tepat semoga ikan mampu berkembang dengan segera.
Lalu apa sajakah teknik yang diharapkan untuk melakukan budidaya ikan mas? Dan bagaimana cara perawatan ikan yang benar biar mampu berkembang dengan cepat?
Baca Juga : Trik Rahasia Cara Budidaya Ikan Nila Agar Cepat Panen
Teknik dan Tips Budidaya Ikan Mas
1. Mempersiapkan Kolam Ikan
Terdapat berbagai macam ikan yang bisa digunakan untuk membudidayakan ikan satu ini. Sebut saja kolam air deras, kolam tanah, dan kolam KJA yang ongkos pembangunannya memakan ongkos cukup mahal.
a. Kolam Air Deras
Untuk melaksanakan budidaya ikan mas di dalam bak air deras, ada beberapa hal penting yang mesti diperhatikan. Seperti,
- Lokasi kolam harus berada di bersahabat sumber air dan mudah untuk mendapatkannya. Contohnya saja sungai dan susukan irigasi.
- Debit air paling kecil yang diperkenankan yakni 100 liter per menitnya.
- Bentuk, versi, dan ukuran dari bak air diadaptasi dengan kondisi lahan yang ada.
- Kemiringan bak berkisar diantara 10 sampai 30 derajat dengan padat tebar ikan 75 hingga 150 gram per ekornya. Sedangkan kepadatan air kolamnya sendiri adalah 10-15 kg/meter3.
b. Kolam Jaring Apung (KJA)
Bila ingin menggunakan KJA untuk budidaya kolam, akan diperlukan modal dan perizinan yang relatif rumit daripada budidaya ikan mas pada media lainnya. Pasalnya, KJA dibuat pada perairan umum mirip danau, embung, atau waduk. Ukurannya pun cenderung lebih baku, yakni berkisar antara 7x7x3 sampai 6x6x3.
c. Kolam Tanah
Dibandingkan dengan KJA, membudidayakan ikan mas di kolam tanah mampu dikatakan lebih gampang. Walau begitu, penerapan prosedurnya memerlukan ketekunan yang tambahan sebab persiapannya yang memang lumayan panjang.
Pertama, lakukan pengeringan kolam tanah sesaat sesudah menemukan kawasan yang cocok. Proses ini bisa dilaksanakan di bawah terik matahari selama 3 sampai 7 hari lamanya.
Apabila daerah yang dimiliki memiliki curah hujan dengan intensitas tinggi, maka tambahkan waktu penjemuran sesuai dengan kebutuhan. Terlebih kalau terjadi hujan selama proses pengeringan bak tanah berjalan.
Pada dasarnya, pengeringan kolam budidaya ikan mampu dilakukan hingga tanah mempunyai tekstur yang agak keras, juga tampak retak, tapi masih bisa meninggalkan jejak kaki sedalam 1 sampai 2 cm dikala dipijak. Jika lebih dari itu, tanah tidak mampu diubah menjadi bak ikan.
Baca Juga : Urutan Cara Budidaya Ikan Nilem dari Awal sampai Panen
2. Pembenihan Ikan
Setelah berhasil merencanakan kolam untuk budidaya ikan, seleksilah benih ikan yang memiliki kualitas tinggi dengan sifat unggul yang dimilikinya. Guna memudahkan pelaku budidaya dalam memilihnya, ikuti beberapa standar berikut ini.
- Pastikan supaya benih berasal dari indukan berkualitas baik. Pada tahap ini, tanyakan pada pihak pedagang benih ikan secara langsung. Mungkin harganya akan sedikit lebih mahal, tetapi dengan memilih benih ikan berkualitas, hasil panen yang dibutuhkan pun bisa lebih optimal.
- Benih dengan ukuran seragam. Hal ini akan menurunkan persentase potensi akhir hayat pada ikan ketika era panen hadir.
- Carilah benih yang aktif bergerak. Mungkin hal ini terdengar sangat sukar untuk dilaksanakan, tetapi setidaknya jangan memilih benih ikan yang pasif dan hanya berdiam di dalam bak.
3. Pemeliharaan Ikan Mas
Proses pemeliharaan ikan intinya sungguh mudah untuk dikerjakan. Pertama, perhatikan ukuran benih ikan mas, tentukan supaya ikan yang ditebar mempunyai ukuran yang biasa . Lebih presisinya berada di ukuran 10 sampai 12 cm dengan kisaran berat 100 gram.
Untuk urusan pakan, ikan mas harus diberikan pakan dengan bobot 4% dari total beratnya. Tentu, bukan dijumlah satu-persatu ikannya, melainkan menurut jumlah kolam secara keseluruhan.
Gunakan pakan berupa pelet yang mempunyai kadar protein sebesar 25% yang diberikan 3 kali sehari. Dengan teknik perawatan seperti ini, pembudidaya mampu melaksanakan panen ikan dalam jangka waktu 2 atau 3 bulan sesudah proses pembenihan berjalan.
Terdapat beberapa hama penyakit yang bisa menjangkit ikan terjangkit penyakit. Beberapa diantaranya yakni urcit, kini-kini, penyakit bintik putih, notonecta, jamur saprolegniasis, basil pseudomonas fluorescens, kutu ikan, kuman aeromonas, cacing lernaea, cacing insang, dan cacing kulit.
Sebenarnya, masing-masing penyakit tadi telah memiliki obat penangkalnya, dan kesemuanya bisa diperoleh di toko-toko pertanian. Umumnya, mereka juga memasarkan obat atau penangkal untuk setiap hama penyakit yang mampu menyerang ikan, sehingga persentase terjangkitnya penyakit ikan pun mampu diminimalisir.
Disamping faktor hama, ikan mas juga mampu terserang penyakit dikarenakan bak dan kondisi air yang kebersihannya tidak terjaga. Kebersihan bak yang jelek ini ditandai dengan kandungan oksigen yang menurun, perubahan suhu secara tiba-tiba, pH berkembang menjadi asam, dan pakan yang cepat membusuk.
Perlu diingat, jika kebersihan bak budidaya bak berhasil dijaga dengan baik, tingkat akhir hayat pada ikan pun menjadi relatif rendah. Dan peluangserangan hama juga akan menurun. Masih yakin ingin membiarkan kolam kotor?
Baca Juga : Penjelasan Cara Budidaya Ikan Bawal dan Peralatan Pendukung
4. Proses Panen Ikan Mas
Inilah waktu yang tunggu-tunggu oleh para petani ikan, panen! Untuk proses panen ikan mas ini sendiri, bisa dilakukan dengan dua cara. Yakni panen sebagian bak atau panen keseluruhan kolam.
Kriteria panen ikan biasanya dinilai menurut bobot dari ikan mas yang ada dan sudah diadaptasi dengan pasar daerah petani akan memasarkan ikan tersebut nantinya.
Apabila ikan tidak berhasil memenuhi bobot minimal yang harus diraih, maka ikan tersebut akan dipisah sebelum abad panen datang. Ini mengindikasikan adanya kemungkinan ikan terserang penyakit atau mengalami luka.
Secara umum, bobot kriteria yang mesti dimiliki ikan dikala masa panen berada dikisaran 300 sampai 400 gram per ekornya. Bila masih kurang dari itu, maka petani masih memiliki opsi untuk terus menambahbobotnya hingga masa panen berikutnya.
Sebagai pemanis catatan, ikan dengan ukuran diatas persyaratan dinilai kurang pantas untuk dijual. Mengapa? Bukannya malah akan menghadirkan lebih banyak untung? Memang bila dinilai dari sisi ukuran, ikan itu akan terlihat lebih menawan. Tapi jika dihitung dari segi perawatan dan sumbangan pakan, petani dinilai akan merugi.
Sederhananya, harga ikan mas akan meningkat, ongkos pakannya juga akan meningkat. Tetapi peningkatan biaya pakan ikan lebih tinggi dibandingkan harga dari ikan itu sendiri.
Apalagi, ikan dengan ukuran yang lebih besar dari 300-400 gram per ekornya, akan dihargai dengan nominal yang tidak jauh berlainan dari harga ikan berukuran patokan. Oleh alasannya adalah itu, semestinya hindari membudidayakan ikan hingga terlalu besar.
Itulah beberapa tips dan trik dalam melaksanakan budidaya ikan mas yang bisa dikerjakan. Cukup gampang untuk dipraktekkan ya? Dengan mengaplikasikan semua langkah gampang di atas, petani bisa menjangkau panen besar dalam jangka waktu yang relatif cepat. Yakni sekitar 2 sampai 3 bulan saja. Yakin masih mau menangguhkan untuk membudidayakan ikan yang satu ini?
Jangan lupa untuk ikuti kemajuan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.